Piknik ke rumah Rasulullah dan melihat sisi - sisi kehidupan beliau secara mendetail serta cara hidup berliau merupakan hal yang sangat menarik, apalagi jika kita mengharap pahala dalam mempelajarinya... ia merupakan nasehat, pelajaran dan contoh. Piknik ini merupakan piknik antara buku - buku dan riwayat - riwayat para sahabat, karena tidak boleh melakukan perjalanan ke kubur dan juga ke rumah Rasulullah dan tidak juga ke tempat lainnya, kecuali ke tiga mesjid, sebagaimana sabda Rasulullah :
" Tidak boleh dilakukan perjalanan kecuali ke tiga masjid: masjidil ha-ram, masjidku ini, dan masjid al aqsha" ( Muttafaq alaih )
Kita wajib melaksanakan perintah Rasulullah, maka kita tidak boleh melakukan perjalanan kecuali ke tiga mesjid ini dan Allah berfirman :
" Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah" ( QS. Al Hasyr: 7 )
Kita tidak meneliti jejak nabi kecuali yang bisa dijadikan contoh, Ibn waddhah berkata: Umar bin Khattab memerintahkan memotong pohon tempat nabi berbai'at dibawahnya, lalu ia memotongnya karena banyak orang yang pergi lalu shalat di bawahnya, maka beliau khawatir terjadi fitnah bagi mereka" ( Muttafaq alaih )
Ibnu Taimiyah berkata tentang gua hira': sebelum diangkat menjadi nabi, beliau menyepi didalamnya, di dalamnya turun wahyu pertama kepada beliau, akan tetapi sejak turun wahyu kepadanya, beliau tidak pernah lagi naik kesana, juga tidak mendekatinya, tidak juga para sahabatnya, padahal sejak diutus menjadi nabi beliau tinggal di Mekah tiga belas tahun, pada masa itu beliau tidak pernah mendekatinya, begitu pula orang - orang mukmin pengikut beliau di Mekah, setelah hijrah beliau beberapa kali pergi ke Mekah pada waktu umrah hudaibiyah dan pada waktu penaklukan kota Mekah, beliau tinggal di Mekah sekitar du puluh hari, dan juga pada waktu umrah ja'ranah, namun beliau tidak pernah pergi ke gua hira' dan tidak pula berkunjung kepadanya. ( majmu' fatawa 27/251 ).
Sebentar lagi kita akan sampai ke Madinah Nabawiyah, dan ini tanda yang paling besar baginya telah tampak di depan kita, ia adalah gunung Uhud yang dikatakan oleh Rasulullah :
" Ini adalah gunung yang mencintai kami dan kami mencintainya" ( Muttafaq alaih )
Sebelum masuk ke rumah Rasulullah melihat bentuk dan bangunannya, jangan heran jika kita melihat rumah kecil dan kasur yang sangat sederhana, karena Rasulullah adalah orang yang sangat zuhud terhadap dunia, dan sangat bersahaja beliau tidak melihat kepada kemewahan dunia
" Akan tetapi kebahagiaan beliau dijadikan didalam shalat" ( HR. Nasa'i )
Rasulullah bersabda tentang dunia :
" Apa urusanku dengan dunia, perumpamaan antara aku dengan dunia tidak lain kecuali seperti orang yang berkendaraan melintas dihari panas terik, lalu bernaung di bawah pohon sesaat diwaktu siang, kemudian pergi meninggalkannya." ( HR. Tirmidzi )
Kita telah hampir sampai ke rumah Rasulullah dan kita mempercepat langkah melintasi lorong kota madinah, itulah kamar - kamar para isteri nabi telah nampak jelas yang terbuat dari tumpukan batu dan beratapkan daun kurma.
Al Hasan berkata : dulu aku masuk rumah para isteri nabi dimasa kekhalifahan Utsman bin Affan, dan aku bisa menjangkau atapnya dengan tanganku. ( At Thabaqat al kubra karangan Ibnu Saad 1/499, 501, lihat sirah nabawiyah karangan Ibnu Katsir 2/274 ).
Posting Komentar